Pondok Pesantren Darul Falah didirikan pada tanggal 13 Juli 1994 di Langgapayung, Kec. Sungai Kanan, Kab.Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, Ketua yayasan : DR. H. Amarullah Nasution, SE, MBA. Dengan tujuan membentuk manusia pembangunan yang beragama dan berpancasila yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggungjawab, dapat mengembangkan sikap demokrasi dan tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti yang luhur.
Kehadiran Pondok Pesantren Darul Falah dilatar belakangi oleh adanya ide beberapa orang putera-puteri Sumatera Utara yang berada di Jakarta pada tahun 1980-an yang kemudian mendirikan suatu yayasan yang bernama: "Yayasan Pendidikan Batak Muslim Indonesia". Pertimbangan memilik lokasi Langgapayung sebagai tempat berdirinya Pondok Pesantren Darul Falah adalah sebagai berikut:
1. Lokasi ini terletak di tengah-tengah atau berdekatan dengan beberapa daerah Tk.II di Sumatera Utara (Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara dan Kabupaten Bengkalis Riau),
2. Sekitar wilayah ini pendidikan masyarakat masih relatif rendah, baik pendidikan agama maupun pendidikan umum,
3. Wilayah ini juga tergolong daerah miskin dengan tingkat angka pengangguran tinggi,
4. Tersedianya lahan/tanah seluas 20 Ha wakaf dari keluarga besar Bapak Kalang Aman Gelar Baginda Pinayungan Nasution (Alm) di Kampung Martopotan, Kelurahan Langgapayung, Kec. Sungai Kanan, Kab.Labuhanbatu.
Dikarenakan oleh beberapa hal antara lain Bapak Amarullah Nst ditugaskan ke Kalimantan, Jawa Timur dan Yogyakarya dalam waktu yang cukup lama dan kemudian melanjutkan belajar ke Amerika Serikat, ide itu belum dapat diwujudkan. Ditambah lagi Ketua Dewan Penasehat Jenderal TNI (Purn) DR.H. Abdul Haris Nasution pada tahun 1986 menderita sakit sehingga mesti dirawat di RSAD bahkan sampai berobat ke Amerika dalam waktu yang cukup lama juga. Akhirnya secara otomatis kegiatan pembangunan Pesantren Darul Falah sampai akhir tahun 1993 tidak memberikan hasil apa-apa.
Sejak November 1993 telah disusun Organisasi Pengurus Pondok Pesantren Terpada "Darul Falah" Langgapayung-Sumatera Utara di bawah Badan Hukum "Yayasan Pembina Pondok Pesantren Darul Falah" dengan Akta Notaris P. Nasution, S.H. No. 35 tanggal 20 Mei 1994 berdasar SK.Men.Keh. R.I. No.C - 169.H.T. 03.02.Th.1992 tanggal 16 Juli 1992. Susunan Pengurus masa itu sebagai berikut:
Dewan Penasehat : Jend.TNI (Purn) Abdul Haris Nasution
Dewan Pembina : Prof.DR.Ir. A.M. Saefuddin
Pengurus Harian Yayasan:
1. Ketua Umum : DR.H. Amarullah Nasution, SE, MBA
2. Wakil Ketua : H. Abdul Manaf Hasibuan
3. Sekretaris Umum :Djalwin Maskal Harahap, SH, MBA
4. Wakil Sekretaris : Ade Parlaungan Nasution, S.E.
5. Bendahara Umum :Ir.Hj. Djuju Djuhriyah
Selain itu, ia terinspirasi dari program Gubernur Sumatera Utara H.Rajainal Siregar dengan konsepnya: MARSIPATURE HUTA NA BE (Membangun Tanah Kelahiran), Amarullah Nasution bercita-cita membangun Labuhanbatu menjadi daerah maju di bidang pendidikan, khususnya bagi masyarakat Sungai Kanan. Ditambah lagi ia juga mendirikan Yayasan Univesitas Labuhanbatu (Y-ULB) di Rantauprapat pada tahun 1998 sudah beribu masyarakat Labuhanbatu yang dijadikannya sarjana.
Pendidikan Islam yang yang didirikan oleh Amarullah Nasution pada tahun 1994 itu adalah TK Al-Quran yang berada di depan Polsek Sungai Kanan hingga saat ini. Pembangunan gedungnya dimulai pada tanggal 4 Januari 1994. Dengan demikian menerima murid baru pada tahun pelajaran 1994/1995. Awal tahun pelajaran baru dimulai pada tanggal 13 Juli 1994 diresmikan pembukaannya oleh Bupati Kepala Daerah Tk.II Labuhanbatu. Alhamdulillah tahun pertama itu menampung murid sebanyak 86 orang.
Pada tahun 1995 didirikan pula Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Darul Falah tepatnya tanggal 15 Juli 1995 dan dibuka resmi pendaftaran siswa baru Tahun Pelajaran 1995/1996. Guru-guru pun direkrut bukan saja dari provinsi Sumatera Utara atau Sumatera pada umumnya tetapi juga didatangkan dari pulau jawa lebih tepatnya alumnus Universitas-universitas terkenal dari Jawa seperti: UI, ITB dan IPB. Pada tahun pertama tersebut MTs berhasil menerima siswa sebanyak 120 orang dan MA memperoleh peminat sebanyak 98 orang.